Pengantar Filsafat Akal Budi
dari Dualisme sampai Fungsionalisme
Cover
Deskripsi
Dengan sifat kesadaran yang selalu berada bersamaan dengan konten proposisi, keberadaan kesadaran menjadi tidak dapat disangkal dan keniscayaan tersebut berimplikasi pada berbagai bidang, termasuk epistemologi dan etika. Meskipun keberadaan realitas eksternal dan konten proposisi dapat diragukan, tercetusnya proposisi tetap selalu mengandaikan keberadaan subjek pencetus proposisi. Keniscayaan tersebut dibuktikan dengan kemustahilan kita untuk menegasi kesadaran secara sadar. ‘Saya’ dapat meragukan dan menyangkal eksistensi dunia eksternal, namun tidak dapat menyangkal keberadaan ‘saya yang sedang berpikir’, karena ketika keberadaan kesadaran diragukan atau disangkal, proposisi negatif tersebut membantah dirinya sendiri sebagai pengetahuan dan tetap mengandaikan bahwa subjek pencetus proposisi tersebut ada. Ringkasnya, proposisi ‘aku tidak tahu dan tidak merasakan apapun’ pun mengandung pernyataan mental implisit bahwa ‘aku tahu dan merasa bahwa aku tidak tahu dan merasakan apapun’; negasi terhadap konten mental belum cukup untuk menegasi keberadaan mental yang berada pada tatanan rasionalitas lebih tinggi.
Skeptisisme metodologis tersebut pada akhirnya menyisakan ‘aku yang berpikir’ sebagai satu-satunya fondasi pengetahuan yang keberadaannya tidak mungkin disangkal. Keberadaan subjek tersebutlah yang menjadi objek kajian filsafat akal budi, sehingga filsafat akal budi dapat diartikan sebagai upaya spekulatif untuk mengidentifikasi apa dan bagaimana keberadaan subjek pengalaman pada dunia.
Data
Berat | 0.3 kg |
Jumlah halaman | ix + 183 hlm |
Ukuran | 13 cm x 18.5 cm |
Penulis | Ericolas Chandra |
Tahun Terbit | 2025 |
ISBN | - |